Kamis, 20 September 2012

job sheet sistem rem


Teknik otomotif
TOPIK :
Job sheet : 01
Pendidikan teknik otomotif
Perbaikan sistem rem
Waktu : 2 X 45 menit
Universitas negeri padang

Hengki mahendra

A.    TUJUAN
1.      Siswa mengetahui pungsi rem
2.      Siswa dapat menjelaskan semua komponen-komponen sistem rem
3.      Siswa dapat melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan kembali komponen sistem rem

B.     ALAT DAN BAHAN
1.      Tool set
2.      Sst sistem rem
3.      Minyak rem
4.      Kain lap
5.      Pipa plastik
6.      Tabung penampung minyak rem
7.      Ragum

C.     KESELAMATAN KERJA
1.      Setiap siswa yang praktek harus memakai pakaian praktek.
2.      Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
3.      Gunakan buku panduan dalam melakukan praktek.
4.      Bila ada kesulitan tanyakan pada guru atau intruktur.
5.      Bekerjalah di tempat yang lapang dan datar.
6.      Bersihkan tempat praktek setelah selesai praktek.

D.    TEORI SINGKAT
Tujuan dipasangnya rem adalah untuk memperlambat jalnnya kendaraan mengurangi kecepatan, hingga berhenti, atau memarkir kendaraan pada tempat yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan da merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan secara berkala. Adapun rem yang dihunakan pada kendaraan harus memiliki syarat syarat sebagai berikut :
a.       Dapat bekerja dengan baik dan cepat.
b.      Bila muatan pada roda sama besar, makagaya pengereman pada tiap tiap roda sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut.
c.       Dapatdipercaya dan memiliki daya tekan yang cukup.
d.      Mudahdiperiksa dan di setel.

PRINSIP REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera bila mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindah gaya, kendaraan cendrung tetap bergerak. Kelamahan ini harus dikurangi  dengan maksut mengurangi kecepatan kendaraan hingga berhenti. Mesin mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerak kan kendaraan. Secbaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (brekung effek) di peroleh dari adanya gesekan yang di tinbulkan antara dua objek.
 

                                                  SHAPE  \* MERGEFORMAT Gambar.1 .Gaya yang terjadi pada rem

TIPE REM
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi beberapa tipe tergaantung pada penggunaannya.
ü  Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
ü  Rem parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan
ü  Rem tambahan (auxiliary brake) digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Rem Hidrolik
Rem hidroilik paling banyak digunakan sekarang ini, yaitu pada mobil-mobil pribadi, kendaraan penumpang dan truk kecil. Prinsip rem hidrolik yaitu dengan mengubah gaya tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang akan diteruskan ke silinder roda untuk menekan sepatu rem supaya terjadi gesekan antara sepatu kopling dan tromol rem
1.      Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
Gambar : kontruksi master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup
Gambar : kerja piston master silinder
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder

2.      Rem tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan 
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yang berputar bersama-sama roda.
Gambar : kontruksi rem tromol


·         Backing plate

Gambar : backing plate

Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada  backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.

·         Silinder roda

Gambar : silinder roda

Silinder roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada gambar di sebelah kanan. Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu rem yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang lainnya hanya menggunakan satu piston untukmenggerakkan hanya satu sepatu rem.
Bila timbul tekanan hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan pegas pembalik sepatu rem .
Bleeder plug disediakan pada silinder roda gunanya untuk membuang udara dari minyak rem.






·         Sepatu rem / kanvas rem

Gambar : sepatu rem

Sepatu rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi. Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas (lining) terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.

·         Tromol rem
Gambar : penampang tromol rem

Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 0 C sampai 3000C.


3.      Rem cakram
Rem cakram (disc brake) pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat besi tuang (disc rotor) yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pad dan cakram (disc).

Gambar : komtruksi rem cakram tipe fix caliper

Gambar : kontruksi rem cakran tipe floating caliper

Karakteristik dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self– energizing action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koefisien gesek yang menghasilkan ke stabilan tinggi. Selain itu karena permukaan bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan menjamin dari terkena air.
Rem cakram mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Ukuran disc pad agak terbatas, dan ini berkaitan dengan aksi self– energizing limited. Sehingga perlu tambahan tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang efisien. Juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem tromol.

Komponen rem cakram
·         Piringan
Umumnya cakram atau piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid) berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan tahan lama.

Gambar : Tipe piringan rem


·         Pad

Gambar : pad rem

Pad (disc pad) biasanya dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe ini disebut dengan “Semi Metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad (batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad. Penggunaan metallic plate (disebut dengan anti-squel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi saat berlaku pengereman.

·         Caliper
Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder.
Caliper dikelompokkan sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:

Ø  Tipe fix caliper

Gamar : kontruksi caliper tipe fix caliper

Caliper dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti digambarkan di bawah ini, pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram. Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja lebih akurat. Namun demikian radiasipanasnya terbatas karena silinder rem berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untu kmengatasi hal tersebut jenis caliper fixed ini, sudah jarang digunakan.
Ø  Tipe floating calliper
Gambar : kontruksi caliper tipe floating caliper (singel piston)

Seperti terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja. Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.


E.     LANGKAH KERJA
1.      Pembongkaran
a.       Master silinder

ü  Kosongkan tabung reservoir
ü  Lepaskan pipa-pipa rem
ü  Lepaskan master silinder dari boster rem
ü   

ü  Lepaskan tabung reservoir dari master silinder (dengan perlahan perlahan )


ü  Lepaskan baut penyetop piston skunder (dengan menekan dalam-dalam piston dan menbuka baut penyetop)


ü  Lepaskan snap ring dengan menekan piston dan melepas snap ring

ü  Keluarkan piston 1 dan 2 (ketok pada kayu dan beri alas kain, bila sudah menonjol tarik piston keluar)


b.      Rem tromol
ü  Angakat kendaraan dan lepaskan semua roda
ü  Bebaskan rem tangan
ü  Lepaskan tromol roda (agarmudah mengeluarkan tromol rem kendorkan setelan terlebih dahulu)

ü  Lepaskan sepatu rem (dengan menggunakan sst lepas ruturn spring, penahan sepatu rem, dan sepatu rem depan)
ü  Lepas sepatu rem belakang (menggunakan sst lepas penahan sepatu rem, lepas sepatu rem, dan lepaskan kabel rem parkir dari tuas)

ü  Lepas penyetel sepatu rem (lepas kabel rem tangan, lepaskan pegas tuas penyetel sepatu rem
ü  Lepaskan silinder roda menggunakan sst
ü  Lepaskan komponen komponen silinder roda (piston, piston cup, spring, pelindung debu)

ü  Bersihkan backing plate dan komponen-komponen lainya dengan kain lap dan debu debu semprot dengan kompressor







c.       Rem cakram
ü  Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda (kendorkan semua baut roda sebelum mengangkat kendaraan)
ü  Lepaskan baut pengunci pada kaliper (angakat kaliper ke atas, jangan lepas slang rem kan kaliper,

ü  Angkat kaliper dan keluarkan kedua pad rem (buka ke dua pad beserta sim nya )

2.      Pemeriksaan
a.       Mastersilinder
ü  Bersihkan semua komponen didalam air
ü  Bersihkan dari karat
ü  Periksa ulir baut, dan semua sil
ü  Jika ada kerusakan, sobek atau keras maka harus diganti

ü  Periksa pinton dan pegas
ü  Jika pegas korosi, kaku dan lemah harus di ganti
ü  Jika piston korsi atau pecah harus di ganti

Gambar : piston dan pegas

b.      Rem tromol
ü  Bersihkan bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarang menggunakan angin, pakai air sabun jika kotor keras.
ü  Periksa kondisi dan pemasangan bagian pengikat sepatu rem:
1.      Kedudukan ujung sepatu rem
2.      Kedudukan pegas
3.      Pemasangan batang penghubung
4.      Penahan sepatu rem
5.      Dududkan pegas
6.      Kedudukan ujung sepau rem

ü  Periksa tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm atau keling kanvas sudah tercoret, kanvas harus diganti baru.
ü  Periksa permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat, nilai geseknya kurang. Kanvas harus digosok atau diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang normal.


ü  Kanvas rem yang terkena oli gardan atau cairan minyak rem harus giganti dengan yang baru

ü  Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas yang normal. Tidak perlu digosok.
ü  Periksa kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigid dengan penggerak roda). Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros aksel yang basah karena oli. Sil yang bocor harus diganti baru.


ü  Periksa kebocoran pada sislinder roda, jika ada kebocoran ganti semua karet piston

ü  Untuk memeriksa kebocoran lihat juga pada karet pelindung debu


c.       Rem piringan
ü  Periksa kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat dudukannya atau jika tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok rem harus diganti baru.

ü  Periksa kondisi cakram. Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus digerenda atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beratur tidak mempengaruhi fungsi rem.

ü  Cakram dengan tebal yang kurang harus diganti baru
-          Tebal baru = 7 – 12 mm,
ü  tebal minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm.
ü  Periksa fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem. Pada waktu pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika torak macet, kaliper rem harus dioverhaul. Untuk

3.      Pemasangan
a.       Master silinder
1)      Bersihkan alur pada bagian bawah permukaan pemasangan master silinder
2)      Pastikan tanda "UP" (atas) pada boot master silinder benar posisinya
3)      Setel panjang batang pendorong booster sebelum memasang master silinder
4)      Pasang master silinder
5)      Pasang master silinder, gasket, dan dua bracket pada booster rem dengan empat atau dua mur
6)      Pasang dua pipa rem
7)      Isilah tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem
8)      Periksa kebocoran minyak rem
9)      Periksa dan stel pedal rem

b.      Rem tromol
ü  Pasang tuas sepastu rem tangan dan penyetel otomatis pada sepatu rem belakang
Gambar : memasang tuas rem tangan

ü  Oleskan gemuk pada backing plate pada bagian persinggungan sepatu rem
ü  Pasang kan kabel rem tangan pada tuas rem tangan sepatu rem tangan dengan menekan pegas koil kabel dengan tang lancip
Gambar : memasang kabel rem tangan

ü  Pasang sepatu rem belakang beserta pegas penahan sepatu rem menggunakan sst
Gambar : memasang sepatu rem

ü  Pasang sepatu ren depan beserta pegas penahannya menggunakan sst
ü  Pasang pegas pengembali menggunakan sst /obeng dan pasang juga tuas penyetel sepatu rem
Gambar : memasang pegas pengembali

ü  Pasang tromol rem , atur celah antara sepatu rem dengan tromol rem
ü  Pasang roda dan dan kencangkan semua baut roda setelah kendaraan di turunkan


c.       Rem piringan
ü  Pasang pad rem pada kaliper yang telah dibersihkan.
Gambar : memasang pad rem
ü  Pasangkan baut pengunci kaliper rem (bila pad baru yang di pasang keluarkan sebagian minyak rem supaya tidak tumpah saat menekan piston rem, dengan menggunakan gagang palu tekan piston masuk, agar pad yang baru bisa terpasang, karena piston menonjol keluar karen menekan pad yang telah tipis, setelah itu  masukan kaliper lalu kunci bautnya
Gambar : memasang kaliper














F.      EVALUASI
SOAL :
1.      Jelaskan fungsi rem ?
2.      Sebutkan 4 syarat rem yang harus dipenuhi yang dipasangkan pada kendaraan ?
3.      Sebutkan nama komponen sistem rem  pada gambar di bawah ini !

4.      Sebutkan nama komponen komponen dibawah ini !
5. sebutkan nama komponen ren cakram di bawah ini !

6. sebutkan langkah langkah pembongkaran master silinder !
7. mengapa kalau memasang pad baru pada rem cakram piston pada kaliper harus di tekan terlebih dahulu !
8. mengapa tidak boleh menyemprot bagian-bagian rem menggunakan angin kompressor !

Lembar jawaban :
1. tujuan dipasangkan rem adalah untuk memperlambat jalannya kendaraan hingga sampai berhenti, dan memungkinkan kendaraan parkir di tempat yang mendaki
2. 4 syarat rem yang baik yaitu : Dapat bekerja dengan baik dan cepat, Bila muatan pada roda sama besar, makagaya pengereman pada tiap tiap roda sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda tersebut, Dapatdipercaya dan memiliki daya tekan yang cukup, Mudah diperiksa dan di setel.
3. 1. Pedal rem, 2. Masteer silinder, 3. Sepatu rem, 4. Tromol rem, 5. Rem piringan, 6. Pad rem
4. 1. Out let valve, 2. Compensating port, 3. Return spring, 4. piston cup, 5. Inlet port, 6. Piston
5. 1. Caliper, 2. Pad rem, 3. Disc / rotor, 4. Baut roda, 5. Bearing roda
6. langkah pembongkaran master silinder :
ü  Kosongkan tabung reservoir terlebih dahulu
ü  Lepas kan pipa-pipa rem
ü  Lepaskan master silinder dari boster rem
ü  Lepas tabung reservoir dari master silinder
ü  Lepas baut penyetop piston sekunder (dengan menekan pinton dalam dalam dan melepas baut penetop)
ü  Lepaskan snap ring
ü  Keluarkan piston satu dan dua (ketokkan master pada kayu bila piston sudah menonjol tarik piston keluar.
7. karena pada saat pad iama yang sudah tipis piston terus menekan pad sehingga piston lebih menonjol keluar, kalau mau memasang pad yang baru piton harus di tekan kedalam terlebih dahulu.
8. karena padabagian rem terdapat debu-debu, kalau di semprot debu akan berterbangan di ruangan, dan mengganggu pernapasan
G.    KESIMPULAN

 

2 komentar: