Teknik otomotif
|
TOPIK :
|
Job sheet : 01
|
Pendidikan teknik otomotif
|
Perbaikan sistem rem
|
Waktu : 2 X 45 menit
|
Universitas negeri padang
|
|
Hengki mahendra
|
A.
TUJUAN
1. Siswa
mengetahui pungsi rem
2. Siswa
dapat menjelaskan semua komponen-komponen sistem rem
3. Siswa
dapat melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan pemasangan kembali komponen
sistem rem
B.
ALAT DAN BAHAN
1. Tool
set
2. Sst
sistem rem
3. Minyak
rem
4. Kain
lap
5. Pipa
plastik
6. Tabung
penampung minyak rem
7. Ragum
C.
KESELAMATAN KERJA
1. Setiap
siswa yang praktek harus memakai pakaian praktek.
2. Pergunakan
alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
3. Gunakan
buku panduan dalam melakukan praktek.
4. Bila
ada kesulitan tanyakan pada guru atau intruktur.
5. Bekerjalah
di tempat yang lapang dan datar.
6. Bersihkan
tempat praktek setelah selesai praktek.
D.
TEORI SINGKAT
Tujuan
dipasangnya rem adalah untuk memperlambat jalnnya kendaraan mengurangi
kecepatan, hingga berhenti, atau memarkir kendaraan pada tempat yang mendaki.
Dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari
kecelakaan da merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaraan
secara berkala. Adapun rem yang dihunakan pada kendaraan harus memiliki syarat
syarat sebagai berikut :
a. Dapat
bekerja dengan baik dan cepat.
b. Bila
muatan pada roda sama besar, makagaya pengereman pada tiap tiap roda sama besar
pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima oleh roda-roda
tersebut.
c. Dapatdipercaya
dan memiliki daya tekan yang cukup.
d. Mudahdiperiksa
dan di setel.
PRINSIP REM
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera bila
mesin dibebaskan (tidak dihubungkan) dengan pemindah gaya, kendaraan cendrung
tetap bergerak. Kelamahan ini harus dikurangi
dengan maksut mengurangi kecepatan kendaraan hingga berhenti. Mesin
mengubah energi panas menjadi energi kinetik (energi gerak) untuk menggerak kan
kendaraan. Secbaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi
panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan oleh adanya
sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (brekung
effek) di peroleh dari adanya gesekan yang di tinbulkan antara dua objek.
SHAPE \* MERGEFORMAT
Gambar.1 .Gaya yang terjadi pada rem
TIPE
REM
Rem yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat
digolongkan menjadi beberapa tipe tergaantung pada penggunaannya.
ü Rem
kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan
kendaraan.
ü Rem
parkir (parking brake) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan
ü Rem
tambahan (auxiliary brake) digunakan pada truk diesel dan kendaraan berat.
Rem
Hidrolik
Rem
hidroilik paling banyak digunakan sekarang ini, yaitu pada mobil-mobil pribadi,
kendaraan penumpang dan truk kecil. Prinsip rem hidrolik yaitu dengan mengubah
gaya tekanan dari pedal rem menjadi tekanan hidrolik pada master silinder yang
akan diteruskan ke silinder roda untuk menekan sepatu rem supaya terjadi gesekan
antara sepatu kopling dan tromol rem
1. Master
silinder
Master
silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik
minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan
pada rem (pada model rem piringan).
Gambar : kontruksi master silinder
Bila
pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan pegas pembalik (return
piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada
waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan
tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam
silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup
Gambar
: kerja piston master silinder
Bila
pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena
adanya desakan pegas pembalik. Dalam waktu yang bersamaan katup
outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan
mungkinkan minyak rem yang ada "di sekeliling piston cup dapat
mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder,
hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu
tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja
membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa
untuk masuk kembali ke master silinder
2. Rem
tromol
Pada rem model
tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan
dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam
yang berputar bersama-sama roda.
Gambar :
kontruksi rem tromol
·
Backing plate
Gambar : backing
plate
Backing
plate dibuat dari baja press yang dibaut pada axle housing atau axle carrier
bagian belakang. Karena sepatu rem terkait pada
backing plate maka aksi daya pengereman tertumpu pada backing plate.
·
Silinder roda
Gambar : silinder roda
Silinder
roda (wheel cylinder) terdiri dari beberapa komponen seperti terlihat pada
gambar di sebelah kanan. Setiap roda menggunakan satu atau dua buah silinder
roda. Ada sistem yang menggunakan dua piston untuk menggerakkan kedua sepatu
rem yaitu satu piston untuk setiap sisi silinder roda, sedangkan sistem yang
lainnya hanya menggunakan satu piston untukmenggerakkan hanya satu sepatu rem.
Bila timbul tekanan
hidraulis pada master cylinder maka akan menggerakkan piston cup. Piston akan
menekan kearah sepatu rem kemudian bersama-sama menekan tromol rem. Apabila rem
tidak bekerja, maka piston akan kembali ke posisi semula dengan adanya kekuatan
pegas pembalik sepatu rem .
Bleeder plug disediakan
pada silinder roda gunanya untuk membuang udara dari minyak rem.
·
Sepatu rem / kanvas rem
Gambar
: sepatu rem
Sepatu
rem (brake shoes) seperti juga tromol (drum) memiliki bentuk setengah
lingkaran. Biasanya sepatu rem dibuat dari pelat baja. Kanvas rem dipasang
dengan jalan dikeliling (pada kendaraan besar) atau dilem (pada kendaraan
kecil) pada permukaan yang bergesekan dengan tromol. Kanvas ini harus dapat
menahan panas dan aus serta harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi.
Koefisien tersebut sedapat mungkin tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan turun
naiknya temperatur dan kelembaban yang silih berganti. Umumnya kanvas (lining)
terbuat dari campuran fiber metalic dengan brass, lead, plastik dan sebagainya
dan diproses dengan ketinggian panas tertentu.
·
Tromol rem
Gambar
: penampang tromol rem
Tromol
rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron) dan gambar
penampangnya seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Tromol rem ini letaknya
sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda.
Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka
gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 0 C sampai 3000C.
3. Rem
cakram
Rem cakram (disc brake)
pada dasarnya terdiri dari cakram yang terbuat besi tuang (disc rotor) yang
berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc pad) yang mendorong
dan menjepit cakram. Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pad
dan cakram (disc).
Gambar
: komtruksi rem cakram tipe fix caliper
Gambar
: kontruksi rem cakran tipe floating caliper
Karakteristik
dari cakram hanya mempunyai sedikit aksi energi sendiri (self– energizing
action), daya pengereman itu sedikit dipengaruhi oleh fluktuasi koefisien gesek
yang menghasilkan ke stabilan tinggi. Selain itu karena permukaan bidang gesek
selalu terkena udara, radiasi panasnya terjamin baik, ini dapat mengurangi dan
menjamin dari terkena air.
Rem cakram mempunyai
batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya. Ukuran disc pad agak terbatas, dan
ini berkaitan dengan aksi self– energizing limited. Sehingga perlu tambahan
tekanan hidraulis yang lebih besar untuk mendapatkan daya pengereman yang
efisien. Juga pad akan lebih cepat aus dari pada sepatu rem tromol.
Komponen rem cakram
·
Piringan
Umumnya cakram atau
piringan (disc rotor) dibuat dari besi tuang dalam bentuk biasa (solid)
berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan
piringan yang berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik, kedua-duanya
untuk mencegah fading dan menjamin umur pad lebih panjang dan tahan lama.
Gambar
: Tipe piringan rem
·
Pad
Gambar
: pad rem
Pad
(disc pad) biasanya dibuat campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi. Tipe
ini disebut dengan “Semi Metalic disc pad”. Pada pad diberi garis celah untuk
menunjukkan tebal pad (batas yang diizinkan) dengan demikian dapat mempermudah
pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad. Penggunaan metallic plate (disebut
dengan anti-squel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah
bunyi saat berlaku pengereman.
·
Caliper
Caliper
juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-piston dan dilengkapi dengan
saluran dimana minyak rem disalurkan ke silinder.
Caliper dikelompokkan
sebagai berikut menurut jenis pemasangannya:
Ø Tipe
fix caliper
Gamar
: kontruksi caliper tipe fix caliper
Caliper
dipasangkan tepat pada axle atau strut. Seperti digambarkan di bawah ini,
pemasangan caliper dilengkapi dengan sepasang piston. Daya pengereman didapat
bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua ujung piringan atau cakram.
Fixed caliper adalah dasar disain yang sangat baik dan dijamin dapat bekerja
lebih akurat. Namun demikian radiasipanasnya terbatas karena silinder rem
berada antara cakram dan velg, menyebabkan sulit tercapainya pendinginan. Untuk
ini membutuhkan penambahan komponen yang banyak. Untu kmengatasi hal tersebut
jenis caliper fixed ini, sudah jarang digunakan.
Ø Tipe
floating calliper
Gambar
: kontruksi caliper tipe floating caliper (singel piston)
Seperti
terlihat pada gambar piston hanya ditempatkan pada satu sisi kaliper saja.
Tekanan hidraulis dari master silinder mendorong piston (A) dan selanjutnya
menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan
sisi pad (reaksi B). ini menyebabkan kaliper bergerak ke kanan dan menjepit
cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.
E.
LANGKAH KERJA
1. Pembongkaran
a. Master
silinder
ü Kosongkan
tabung reservoir
ü Lepaskan
pipa-pipa rem
ü Lepaskan
master silinder dari boster rem
ü
|
|
ü Lepaskan
tabung reservoir dari master silinder (dengan perlahan perlahan )
|
|
ü Lepaskan
baut penyetop piston skunder (dengan menekan dalam-dalam piston dan menbuka
baut penyetop)
|
|
ü Lepaskan
snap ring dengan menekan piston dan melepas snap ring
|
|
ü Keluarkan
piston 1 dan 2 (ketok pada kayu dan beri alas kain, bila sudah menonjol tarik
piston keluar)
|
|
b. Rem
tromol
ü Angakat
kendaraan dan lepaskan semua roda
ü Bebaskan
rem tangan
ü Lepaskan
tromol roda (agarmudah mengeluarkan tromol rem kendorkan setelan terlebih
dahulu)
|
|
ü Lepaskan
sepatu rem (dengan menggunakan sst lepas ruturn spring, penahan sepatu rem,
dan sepatu rem depan)
|
|
ü Lepas
sepatu rem belakang (menggunakan sst lepas penahan sepatu rem, lepas sepatu
rem, dan lepaskan kabel rem parkir dari tuas)
|
|
ü Lepas
penyetel sepatu rem (lepas kabel rem tangan, lepaskan pegas tuas penyetel
sepatu rem
|
|
ü Lepaskan
silinder roda menggunakan sst
|
|
ü Lepaskan
komponen komponen silinder roda (piston, piston cup, spring, pelindung debu)
|
|
ü Bersihkan
backing plate dan komponen-komponen lainya dengan kain lap dan debu debu
semprot dengan kompressor
|
|
c. Rem
cakram
ü Angkat
kendaraan dan lepaskan semua roda (kendorkan semua baut roda sebelum mengangkat
kendaraan)
ü Lepaskan
baut pengunci pada kaliper (angakat kaliper ke atas, jangan lepas slang rem
kan kaliper,
|
|
ü Angkat
kaliper dan keluarkan kedua pad rem (buka ke dua pad beserta sim nya )
|
|
2. Pemeriksaan
a. Mastersilinder
ü Bersihkan
semua komponen didalam air
ü Bersihkan
dari karat
ü Periksa
ulir baut, dan semua sil
ü Jika
ada kerusakan, sobek atau keras maka harus diganti
|
|
ü Periksa
pinton dan pegas
ü Jika
pegas korosi, kaku dan lemah harus di ganti
ü Jika
piston korsi atau pecah harus di ganti
Gambar : piston dan pegas
b. Rem
tromol
ü Bersihkan
bagian-bagian rem dengan kuas atau sikat. Dilarang menggunakan angin, pakai air
sabun jika kotor keras.
ü Periksa
kondisi dan pemasangan bagian pengikat sepatu rem:
1. Kedudukan
ujung sepatu rem
2. Kedudukan
pegas
3. Pemasangan
batang penghubung
4. Penahan
sepatu rem
5. Dududkan
pegas
6. Kedudukan
ujung sepau rem
ü Periksa
tebal kanvas. Jika kurang dari 1,5 mm atau keling kanvas sudah tercoret,
kanvas harus diganti baru.
|
|
ü Periksa
permukaan kanvas. Kalau permukaannya keras dan berkilat, nilai geseknya kurang.
Kanvas harus digosok atau diganti baru agar tercapai efektifitas rem yang
normal.
ü Kanvas
rem yang terkena oli gardan atau cairan minyak rem harus giganti dengan yang
baru
ü Permukaan
yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas yang normal. Tidak
perlu digosok.
ü Periksa
kebocoran pada sil poros aksel (hanya pada aksel rigid dengan penggerak roda).
Kebocoran dapat dilihat pada piringan rem dan pada poros aksel yang basah
karena oli. Sil yang bocor harus diganti baru.
ü Periksa
kebocoran pada sislinder roda, jika ada kebocoran ganti semua karet piston
|
|
ü Untuk
memeriksa kebocoran lihat juga pada karet pelindung debu
|
|
c. Rem
piringan
ü Periksa
kondisi balok rem. Jika kanvas mulai lepas dari plat dudukannya atau jika
tebal kanvas kurang dari 2 mm, balok rem harus diganti baru.
|
|
ü Periksa
kondisi cakram. Cakram yang berkarat atau hitam pada permukaan gesek, harus
digerenda atau diganti baru. Permukaan gesek cakram yang beratur tidak
mempengaruhi fungsi rem.
|
|
ü Cakram
dengan tebal yang kurang harus diganti baru
-
Tebal baru = 7 – 12 mm,
ü tebal
minimal biasanya tebal baru dikurangi 1 mm.
|
|
ü Periksa
fungsi torak. Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem. Pada waktu
pedal ditekan, torak harus bergerak keluar. Jika torak macet, kaliper rem
harus dioverhaul. Untuk
|
|
3. Pemasangan
a. Master
silinder
1) Bersihkan
alur pada bagian bawah permukaan pemasangan master silinder
2) Pastikan
tanda "UP" (atas) pada boot master silinder benar posisinya
3) Setel
panjang batang pendorong booster sebelum memasang master silinder
4) Pasang
master silinder
5) Pasang
master silinder, gasket, dan dua bracket pada booster rem dengan empat atau dua
mur
6) Pasang
dua pipa rem
7) Isilah
tangki cadangan dengan minyak rem dan lakukan pembuangan udara sistem rem
8) Periksa
kebocoran minyak rem
9) Periksa
dan stel pedal rem
b. Rem
tromol
ü Pasang
tuas sepastu rem tangan dan penyetel otomatis pada sepatu rem belakang
Gambar : memasang tuas rem tangan
ü Oleskan
gemuk pada backing plate pada bagian persinggungan sepatu rem
ü Pasang
kan kabel rem tangan pada tuas rem tangan sepatu rem tangan dengan menekan
pegas koil kabel dengan tang lancip
Gambar : memasang kabel rem tangan
ü Pasang
sepatu rem belakang beserta pegas penahan sepatu rem menggunakan sst
Gambar : memasang sepatu rem
ü Pasang
sepatu ren depan beserta pegas penahannya menggunakan sst
ü Pasang
pegas pengembali menggunakan sst /obeng dan pasang juga tuas penyetel sepatu
rem
Gambar : memasang pegas pengembali
ü Pasang
tromol rem , atur celah antara sepatu rem dengan tromol rem
ü Pasang
roda dan dan kencangkan semua baut roda setelah kendaraan di turunkan
c. Rem
piringan
ü Pasang
pad rem pada kaliper yang telah dibersihkan.
Gambar : memasang pad rem
ü Pasangkan
baut pengunci kaliper rem (bila pad baru yang di pasang keluarkan sebagian
minyak rem supaya tidak tumpah saat menekan piston rem, dengan menggunakan
gagang palu tekan piston masuk, agar pad yang baru bisa terpasang, karena
piston menonjol keluar karen menekan pad yang telah tipis, setelah itu masukan kaliper lalu kunci bautnya
Gambar : memasang kaliper
F.
EVALUASI
SOAL
:
1. Jelaskan
fungsi rem ?
2. Sebutkan
4 syarat rem yang harus dipenuhi yang dipasangkan pada kendaraan ?
3. Sebutkan
nama komponen sistem rem pada gambar di
bawah ini !
4. Sebutkan
nama komponen komponen dibawah ini !
5. sebutkan nama komponen ren
cakram di bawah ini !
6. sebutkan langkah langkah pembongkaran
master silinder !
7.
mengapa kalau memasang pad baru pada rem cakram piston pada kaliper harus di
tekan terlebih dahulu !
8.
mengapa tidak boleh menyemprot bagian-bagian rem menggunakan angin kompressor !
Lembar jawaban :
1.
tujuan dipasangkan rem adalah untuk memperlambat jalannya kendaraan hingga
sampai berhenti, dan memungkinkan kendaraan parkir di tempat yang mendaki
2. 4 syarat rem yang baik yaitu : Dapat bekerja
dengan baik dan cepat, Bila muatan pada roda sama besar, makagaya pengereman
pada tiap tiap roda sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan
yang diterima oleh roda-roda tersebut, Dapatdipercaya dan memiliki daya tekan
yang cukup, Mudah diperiksa dan di setel.
3. 1. Pedal rem, 2. Masteer silinder, 3. Sepatu rem,
4. Tromol rem, 5. Rem piringan, 6. Pad rem
4. 1. Out let valve, 2. Compensating port, 3. Return
spring, 4. piston cup, 5. Inlet port, 6. Piston
5. 1. Caliper, 2. Pad rem, 3. Disc / rotor, 4. Baut
roda, 5. Bearing roda
6. langkah pembongkaran master silinder :
ü Kosongkan
tabung reservoir terlebih dahulu
ü Lepas
kan pipa-pipa rem
ü Lepaskan
master silinder dari boster rem
ü Lepas
tabung reservoir dari master silinder
ü Lepas
baut penyetop piston sekunder (dengan menekan pinton dalam dalam dan melepas
baut penetop)
ü Lepaskan
snap ring
ü Keluarkan
piston satu dan dua (ketokkan master pada kayu bila piston sudah menonjol tarik
piston keluar.
7. karena pada saat pad iama yang sudah tipis piston
terus menekan pad sehingga piston lebih menonjol keluar, kalau mau memasang pad
yang baru piton harus di tekan kedalam terlebih dahulu.
8. karena padabagian rem terdapat debu-debu, kalau
di semprot debu akan berterbangan di ruangan, dan mengganggu pernapasan
G.
KESIMPULAN